November 13, 2008

The Mogi’s:

Jabat erat untuk orang-orang hebat penuh semangat…!


Tak terasa, tibalah malam untuk pemilihan ketua tim. Dipersempit menjadi hanya tiga tim dari hari sebelumnya, dan aku terpilih menjadi kandidat ketua (?????). Deg-deg, ga nyangka, apa mampu?, wah pokoknya berjuta rasanya, pake acara kampanye segala pula…..

Selesai acara kampanye atau orasi atau apalah namanya pokoknya mempromosikan diri, ternyata 2 dari 5 orang calon mengundurkan diri dan/atau gugur dan akhirnya hanya tinggal 3 orang dan salah satunya aku.

Well, pooling time…!!!! Aku lihat beberapa teman yang sebelumnya sekelompok denganku pindah ke kelompok baru. Kesel, gondog, bertanya-tanya, aneh, tidak setia kawan, sedih, ga dipercaya, disepelekan, wah jelek terus pikiranku waktu itu. Kenapa.. kenapa.. kenapa? Kenapa mereka tidak mendukung aku? Tapi malaikat pun berbisik, “..tenang, be positive thinking, mereka hanya perlu suasana baru, kan it’s just a game… lagipula, tuh liat…”. Iya sih just a game, tapi kenapa aku menganggap itu serius yaa?? Eh bener, ternyata ada yang pergi, ada yang datang, dan ada juga yang bertahan.

Dan sedikit demi sedikit berdatanganlah teman-teman pendukungku. Oiya, yang bikin aku terharu dan merasa dihargai, ada beberapa teman darikelas” lain yang kalo pada hari-hari/rutinitas harian kami jarang banget ngobrol, bahkan mungkin ga pernah, yang ketemu cuma senyum doing, ternyata mereka dengan setia mendukungkuhix..hix.. Mereka lihat apa ya??? Tapi itu justru yang bikin aku tertantang, dan ingin membuktikan bahwa I’ll do the best for you all..!

Pagi menjelang, berkumpullah kami semua, dan tanpa disangka tambah 2 orang lagi untuk nambah kekuatan pasukan. Aku ga tau apa pertimbangan mereka, kasihankah atau soliderkah? Jahat banget ya gue? HeheheTapi, well, welcome anyway…

Nama kelompok? Hmmmapa yaa?
“Wan, Mogi aja…”
Apaan tuh?”
Mogi = Monyet Girang
Bukan Moyet Gila? Hehehe..”
Bukan, Girang..”
Oke dah, mau Girang, mau Gila, yang penting kita ambil semangatnya aja…”
Dan sekaligus bikin yel-yel dan lengkap dengan gerakannya deh

Mulai maen deh, dan tau ga, anggota timku, ada yang hamil, terkilir kaki, orang tua, gejala sakit jantung, weh macem-macem deh! Tapi itu tidak menjadikan ku gentar, malah makin tertantang. Orang segini dengan kondisi seperti ini kita harus tetap berperang, AYO SEMANGAT…!!!!

Tapi bener lho, mereka semangat semua! Aku ga nyangka sama sekaliUntuk memainkan satu permainan aja aku ga perlu repot-repot untukmerintah”, mereka dengan sendirinya mengajukan diri. Tapi beberapa ada yang harus aku komando atau tunjuk dengan maksud strategi.

Loncat
-loncatan, panas-panasan, lari-larian, hebat…! Aku salut dengan semangat mereka, walau tidak semua permainan dapat kami selesaikan, mereka tidak mau mundur, terus tertantang, salut….! Tapi maaf, ada satu kesempatan dimana aku harus redam semangat mereka dengan alasan waktu dan tenaga. Aku ga mau satu demi satu anggota timku tumbang dan rontok karena kelelahan, lagipula toh dalam permainan ini aku tidak melihat mana yang menang dan mana yang kalah. Yang aku lihat dalam permainan ini adalah kemauan untuk menyelesaikan, kemauan untuk bersatu, dan kemauan untuk bekerja sama itu aja. Dan kalau tidak bisa melakukannya, barulah kita kalah. Kenapa? Iya, kita kalah oleh ego kita sendiri karena kita tidak mau bersatu dan bekerja sama untuk menyelesaikan masalah.

Apa yang aku terapkan dalam kepemimpinanku kala itu, bahwa aku bukanlah seorang diktator yang maen tunjuk sini tunjuk sana dalam merintah. Aku coba menjadi seorang leader yang berjiwa fasilitator dan negosiator. Aku akan memberikan penawaran kepada rekan-rekan timku, mereka bersedia dan mampu silakan kerjakan dengan penuh tanggung jawab. Mereka terlihat sudah tidak mampu, barulah aku turun tangan atau aku turunkan bala bantuan.

Well, permainan berakhir. Aku bangga bisa memimpin mereka, mereka orang-orang hebat yang penuh semangat. Banyak pelajaran yang bisa aku ambil dari kesempatan menjadi leader mereka. Tapi sayang, tidak pernah terdengar olehku, tentang penilaian atau testimony bagaimana leadershipku kala itu. Bukan bermaksud untuk narsis, tapi setidak aku pengen tahu bagaimana aku memimpin, dan apakah rekan-rekan tim ku ada yang terzhalimi dengan kepemimpinanku. Coba aja ada masukan atau komentar atau testimony, setidaknya aku kan bisa minta maaf kalo ada salah-salah berucap dan bertindak, atau mempertahankan dan memperbaiki. Tapi semoga aku memberikan yang terbaik bagi mereka..

Oiya satu hal, bahwa kemenangan terbesar dalam hidup adalah kemenangan dalam melawan keegoisan diri sendiri. Itu yang bisa aku simpulkan


Tulisan
ini kupersembahkan untuk semua anggota tim The Mogi, and
Save the Mogi for the best always…!
Dan perkenalkan inilah orang-orang hebat (yang kebetulan) aku yang pimpin..

Super Mario Bros 3 flash game

Mario Starcatcher 2