Desember 27, 2008

Desember 03, 2008

a Letter from Camp Hulu Cai

CHC, August 13th, 2008

Dearest MySelf..

Hari ini aku belajar banyak hal tentang apa arti seorang Ibu, teman, kekasih, persahabatan, dan kasih sayang.

Dalam kehidupan ternyata manis dan pahit justru kita sendiri yang menghadirkan. Hidup yang pahit akan menjadi manis apabila kita membuatnya manis, dan hidup yang manis akan menjadi pahit jika kita tidak bisa menghargai dan mensyukurinya.

Aku berjanji dalam hidupku bahwa ke depan aku akan menjadi orang sukses, sukses bagi diriku, sukses bagi ibuku, sukses bagi ayahku, sukses bagi adik-adikku, sukses bagi belahan jiwaku (I love u yuan), sukses bagi mertuaku, sukses bagi orang-orang yang selalu mendukung dan membanggakanku.

Betapa besar arti kehadiran mereka bagi kehidupanku, membuatku harus tetap menghargai, mengasihi, dan menyayangi mereka. Takkan pernah berubah dan takkan pernah terganti, kasih sayang memang indah untuk selalu dijaga dan dipertahankan.

Sukses bagi diriku adalah menjadikan aku seorang kepala rumah tangga yang bertanggung jawab terhadap istri dan anakku kelak.
Sukses bagiku adalah menghargai, menghormati, mendoakan, dan menyayangi ayah dan ibu sepenuh hati.
Sukses bagiku adalah tidak henti-hentinya karierku meningkat dan meningkat.
Sukses bagiku adalah terus bertambah teman dan teman dan teman.
Sukses bagiku adalah membuat orang-orang yang selalu mendukungku bangga dan bangga dan bangga yang artinya tidak henti-hentinya aku membanggakan mereka.

Ingat!!
Lihat dirimu, lihat diriku..
Sudah jadi apa sekarang?

Hadirkan terus kebahagiaan bagi dirimu sendiri, ibu, ayah, adik-adik, serta orang-orang dekat yang selalu mendoakan dan mendukungmu!!!

Terus berjuang, maju, dan jangan patah semangat.

Rgds, Ridwan Ardiansyah as himself

Nb. Dan aku berharap, saat membaca surat ini aku sedang berada di kota yang benar-benar aku harapkan, Yogyakarta, dan Yuanku sudah menjadi istriku dan sudah mengandung Duan junior. Amien Ya Rabbal Alamien....

Desember 02, 2008

Tak bisa dipungkiri bahwa ternyata aku harus menjalani itu semua....

Perjalanan karierku kini sedang berada pada tahap dimana aku adalah seorang first-line manager yang artinya aku juga adalah seorang first-line decision maker. Awalnya kurasakan berat dan sulit, karena selain membawahi 4 orang pegawai, ternyata aku juga mengemban amanat dari Kepala Cabang dan Management untuk dapat memanage “pasukan”ku dalam upaya pencapaian target yang diberikan.

Ada perasaan malu saat anak buahku menanyakan sesuatu yang aku tidak tahu, ada perasaan takut saat aku harus memutuskan hal-hal yang aku sendiri ragu untuk memutuskannya, bahkan ada perasaan gelisah pada saat keputusan itu pada akhirnya harus aku ambil.

Di usia ku yang terhitung masih “anak bawang”, ternyata aku harus bisa melakukan itu semua. Ternyata aku harus bisa menjadi suri tauladan bagi anak-anak buahku, dan juga menjadi seorang leader yang udah seharusnya baik di mata mereka.

Tak bisa dipungkiri bahwa ternyata aku harus menjalani itu semua, aku tak bisa lari dari tanggung jawabku, dan aku tidak bisa mangkir dari sumpah yang sudah kuikrarkan beberapa waktu ke belakang. Aku harus bisa menjalani itu semua.

Setelah aku menjalaninya, ternyata kuncinya adalah ubah mindset dan berani bertanggung jawab. Banyak hal-hal yang aku ubah dalam pemikiranku, karena terkait dengan mindset. Aku tidak bisa lagi terus-terusan bernaung dalam hangatnya pelukan seorang atasan, karena aku harus sudah bisa berjalan sendiri. Aku sudah tidak boleh lagi mengikuti kata-kata hatiku yang berkaitan dengan keegoisan diri dan sifat kekanak-kanakan. Aku harus sudah bisa maju berperang.

Semua hal yang aku lakukan harus bisa dipertanggungjawabkan. Apalagi posisiku sekarang selain seorang bawahan dari atasanku, juga seorang atasan dari bawahanku. Aku harus bisa mengakomodir semua tugas-tugas yang diberikan kepadaku.

Aku harus berjuang, dan terus berjuang agar karierku tidak berhenti pada tahap ini saja. Masih panjang perjalanan yang harus kutempuh. Masih banyak peluang-peluang yang bisa ku ambil. Dan semua itu hanya bisa aku ambil jika aku mau bekerja keras dan terus meningkatkan kompetensiku.

Aku ragu apakah aku bisa menjalani itu semua, tapi disisi lain aku punya keyakinan untuk menghadapinya. Aku yakin aku bisa maju, tinggal bagaimana aku bisa dewasa dalam menghadapi segala cobaan dan kesulitan yang ada.

Kini waktunya aku untuk terus maju dan maju, tiada kata malas dan tiada kata tidak, bahwa semuanya harus dibawa maju untuk terus maju.

Super Mario Bros 3 flash game

Mario Starcatcher 2